Mulai tahun 2025 ini, pegolf amateur (boys) PCGC bermain dari black tee.
Membuka tahun kompetisi level nasional amateur 2025, Parent Children Golf Club (PGGC) yang berkolaborasi dengan Indonesian Amateur Golf Championship (IAGC) menghelat 2nd Indonesia Amateur Golf Open Tournament seri perdana di Gading Raya Golf Club selama tiga hari pada Selasa hingga Kamis, 7-9 Januari 2025.
Sebanyak 66 pegolf amateur putra dan putri dari 5 negara (Malaysia, Singapura, Taiwan, Korea Selatan dan tuan rumah Indonesia), turut ambil bagian dalam memperebutkan juara 2024 IAGC #1 sekaligus mendapatkan poin World Amateur Golf Ranking (WAGR).
2nd IAGOT episode pertama ini memang diwarnai cuaca tak menentu di musim penghujan kali ini. Meski demikian, para peserta, baik putra maupun putri silih berganti mempertunjukkan permainan yang solid dan rapih demi tercipta skor under par. Alhasil, nyatanya pemenang dan runner up IAGOT Seri #1 ini diganjar skor under.
Sejak round pertama IAGOT, persaingan ketat antara Ryan Jovan Wijaya dan Rayhan Abdul Latief terus tercipta hingga final round, dimana keduanya bermain bersama di pairing champion flight.
Alhasil, Raihan “The Beast” sukses menjadi sang pemenang dengan total skor 208 (69-70-69) atau 8-under par. Sementara Ryan dipaut 4 stroke dari Rayhan dengan mendulang total skor 212 (72-68-72) atau 4-under par.
“Overall, strategi saya di sini bisa dibilang konservatif, dimana saya hanya melihat semua peluang dan kondisi dan lapangan Gading Raya hole by hole. Di round pertama dan ketiga saya bisa mencetak skor 69 dan di hari kedua skor saya 70 sehingga total skor 8 under. Dan memang, di turnamen ini saya mencanangkan target juara sehingga saya mempersiapkan diri dengan berlatih pada hari Kamis sepekan sebelum turnamen ini dimulai. Saya ingin mencapai hasil yang maksimal di awal tahun. Dengan awal yang baik ini, alhamdulillah, yang sudah-sudah, konfidensi permainan saya di bulan-bulan berikutnya menjadi terbantu,” demikian ungkap atlet golf amateur papan atas Indonesia yang sudah dua kali mengikuti Junior Presidents Cup di Amarika Serikat.
Ryan Jovan Wijaya berada di posisi kedua dengan total skor 212 (-4), posisi ketiga ada Achmad Fani Nazarrudin dengan total skor 222 (+6), ke-4 Prakasa Alfa Rizqi, serta ke-5 diraih pegolf Malaysia Lim Hao Yu dengan total skor sama seperti yang diraih Fani.
Dibarisan amateur putri, pegolf asal Jakarta yaitu Maureen Shavelle harus tergelincir di final round. Permainan solid di dua ronde pertama (74-71) harus dibayar mahal setelah di hari terakhir dirinya bermain dengan hasil 79. Kondisi tersebut justru membuat pegolf asal Jakarta lainnya yang berkuliah di University of North Texas, Reicherin Giftrudy Hanslkie, menyodok dan akhirnya menjadi sang pemenang dengan total skor 221 (77-71-73) atau 5-over par.
“Sebetulnya, biasanya ada pressure sih bermain di champion flight dengan kondisi cuaca yang kurang baik. Tetapi Puji Tuhan, saya tetap bisa tenang dan anggap bermain di round terakhir seperti round biasa, jadi saya hanya fokus ke setiap pukulan saya. Selama 3 round, fokus saya hanya untuk bermain and try my best aja. Karena beberapa bulan terakhir game saya lagi kurang bagus. Saat saya melakukan practice round sebenarnya juga masih kurang bagus, dan kondisi lapangan juga berbeda dengan pada saat turnamen, tetapi jadi membantu planning game saya di turnamen. Sementara target saya mengikuti turnamen ini buat persiapan turnamen yang akan datang,” demikian ungkap Reicherin Giftrudy Hanslkie.
Di penghujung acara 2nd IAGOT Seri #1, Ketua IAGC Andri Armansjah mengungkapkan bila seluruh rangkaian seri amateur yang digagas IAGC seperti IAGOT akan memberlakukan tee shot dari tee-box hitam bagi pegolf amateur putra sejak awal tahun ini.
“Kita harus sudah membiasakan bermain dari black tee mulai tahun ini. Dan untuk putrinya akan main dari tee-box putih atau biru. Saya nggak mau turnamen di dalam negeri jadi gampang, tapi Ketika bertanding di luar negeri kita bermainnya setengah mati. Mending kita bersusah-susah di sini, tapi pas di luar negeri kita jadi lebih enak. Jadi mulai Januari 2025 ini, PCGC junior putra itu tidak ada yang main dari biru. Oke kalian berlatih sudah dari black tee ya. Semangat semuanya,” ungkap Ketua IAGC Andri Armansjah.
“Kalian bermainnya sudah bagus. Tinggal tunggu waktu kalian untuk bisa menjadi kayak Rayhan. Dan untuk bisa menjadi kayak Rayhan memang harus kerja keras. Karena yang Namanya prestasi itu tidak bisa digapai melainkan harus direbut dan diusahakan. Please kalian harus mengontrol permainan kalian,” tandas Kepala Bidang Kejuaraan dan Prestasi Adi Saksono memberikan masukan membangun setelah selama tiga hari ikut bertanding di 2nd IAGOT Seri #1.