FeaturedRules Insight

Rules: Standar Mata Telanjang

oleh Eddy Putra

Masih lekat di ingatan kita kasus yang menimpa Lexy Thompson di Major event The ANA Inspiration 2017, dimana ia dipenalti 4 pukulan akibat tidak meletakkan kembali bola di tempat semula. Demikian juga kasus serupa yang yang menimpa Jon Rahm di Irish Open 2017 selang beberapa bulan kemudian.

Kejadian lain seperti Padraig Harrington didiskualifikasi di Abu Dhabi tahun 2011, karena mengira bolanya hanya berosilasi namun setelah diamati melalui Video resolusi tinggi ternyata berpindah tempat sekitar 2mm.

Badan Peraturan Dunia (R&A dan USGA) dalam beberapa tahun sebelum kejadian tersebut telah mempertimbangkan pembatasan penggunaan Video. Yang dengan resolusi tinggi bisa melihat kesalahan pemain yang tidak dapat dilihat secara kasat mata oleh pemain maupun orang-orang disekitar lokasi kejadian. Banyak kejadian yang sangat merugikan pemain akibat laporan pemirsa atau yang disebut “couch referee” setelah melihat kejadian dari tayangan video langsung (bahkan bisa diulang secara perlahan dengan resolusi tinggi).

Untuk itu, Badan Peraturan Dunia memutuskan untuk memperkenalkan standar mata telanjang dan pertimbangan yang wajar.

1. Standar Penglihatan dengan Mata Telanjang.
Dalam situasi dimana Komite menyimpulkan bahwa tidaklah mungkin bagi pemain atau orang didekatnya untuk melihat dengan kasat mata bahwa pemain melanggar Peraturan, namun kemudian video menunjukkan bahwa ia telah melanggar Peraturan. Maka pemain dianggap tidak melanggar Peraturan.

Contoh:

  • Dalam kasus Padraig Harrington, bila pergerakan bola sangat sedikit yang tidak mungkin dilihat dengan mata telanjang.

2. Standar Pertimbangan yang Wajar.
Estimasi atau pengukuran perlu dilakukan dengan cepat dan hati-hati, namun umumnya tidak bisa dilakukan dengan tepat. Pemain tidak bisa diharapkan untuk memiliki tingkat presisi setinggi teknologi video. Selama pemain melakukan pertimbangan berdasarkan semua informasi yang mungkin didapatkan saat itu, pertimbangan wajar pemain akan diterima walaupun kemudian terbukti salah oleh bukti video.

Contoh:

  • Memutuskan dimana bola memotong tepi area penalti
  • Meletakkan kembali bola di tempat semula

Limitasi ini tidak bertujuan untuk mengurangi tanggungjawab pemain untuk bertindak jujur dalam menerapkan Peraturan. Komite bertanggungjawab dalam mempertimbangkan segala kemungkinan dalam menentukan apakah standar-standar ini telah terpenuhi. Penggunaan video dengan resolusi tinggi dapat digunakan sebagai pertimbangan apakah standard ini terpenuhi.

Salam Golfer.
Lebih Nyaman Bermain Sesuai Peraturan …

Eddy Putra
Advisory Member – R&A Rules Committee
Chief Referee – Asia Pacific Golf Confederation
Rules Chairman – Indonesia Golf Association

Related posts

Tiger Woods Terlihat Melakukan Full Swing Pasca-Operasi

Hasim

Indonesia Boyong 5 Trofi 47th SJGC 2023

Syam

Memorial Tournament Tak Akan Dihadiri Penonton

Hasim

Leave a Comment

eighteen − 16 =