Bak oase di padang pasir, SK Gubernur DKI Jakarta tanggal 10 Agustus 2021 laksana pemenuh dahaga bagi para pegolf di tanah Jawa dan Bali.
PPKM Darurat yang diberlakukan di Pulau Jawa dan Bali tidak ubahnya “padang rumput gersang” bagi para pegolf. Lembutnya rerumputan, hangatnya sinar matahari, sejuknya hembusan angin, serta merdunya kicauan burung alam, tak ayal, tak lagi bisa mereka nikmati dan rasakan selama kurang lebih sebulan akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat. Padahal, di tahun lalu (2020) sejak bulan Juli 2020, olahraga golf justru diperbolehkan berkegiatan, karena dinilai oleh pemerintah sebagai olahraga di luar ruangan yang aman, atau minim terpapar virus Covid-19.
Namun, sejak diumumkanya Keputusan Gubuernur DKI Jakarta Nomer 974 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 Corona Virus Disease 2019 oleh Anies Baswedan pada Selasa, 10 Agustus 2021, semua bersuka cita. Pegolf amateur maupun professional berbondong-bondong langsung bergegas mengunjungi lapangan golf favoritnya. Dan industri golf pun, dalam hal ini para pelaku di lapangan golf, sontak saja kembali menggeliat.
Sejak Rabu, 11 Agustus 2021, lapangan golf seperti Sedayu Indo Golf dan Royale Jakarta Golf Club, serta beberapa golf course di sekitaran Jakarta, memulai kembali beraktifitas seperti sedia kala. Sepekan kemudian, beberapa lapangan golf yang berada di kawasan Kabupaten Bogor mengikuti langkah koleganya yang berada di kawasan Jakarta. Seperti Emeralda Golf Club dan Sentul Highlands Golf Club yang memulai aktifitasnya pada Rabu, 18 Agustus 2021. Sementara Riverside Golf Club, justru baru buka beroperasi pada Senin, 23 Agustus 2021. Pun juga seluruh lapangan golf yang distatusi PPKM Darurat Level 4 di Jawa dan Bali.
Mereka pun (pihak managemen lapangan golf) secara ketat dan tegas menerapkan atau menjalani semua regulasi yang ditetap oleh pemerintah, seperti yang tertuang di surat keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomer 974 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 Corona Virus Disease 2019.
Reservasi atau booking slot via telepon bermain di setiap lapangan golf jadi membludak. Tapi hanya 25 persen saja kapasitas yang diperbolehkan oleh pemangku negeri ini. Maka wajib para pihak golf course untuk mematuhi aturan itu.
Seperti Sentul Highlands Golf Club, dimana hanya 80 pegolf saja yang dipersilahkan kembali menikmati lapangan setiap harinya. Empat puluh pegolf di sesi pagi, dan jumlah yang sama di sesi siangnya.
Di Royale Jakarta Golf Club yang memiliki 27 hole (East, West dan North Course), pegolf yang dipersilahkan bermain sebanyak 60 pegolf (15 flight) di sesi pagi, dan 60 pegolf untuk sesi siang.
“So far sih oke. Para golfers semuanya follow dengan regulasi yang kita kasih,” tandas Direktur Komersial Sentul Highlands Golf Club, Aida Ristany.
Sementara di Royale JGC sendiri, dalam penerapan regulasi kepada pegolf terbilang cukup ketat. Maklum saja, satuan tugas (Satgas) Covid-19 yang diterjunkan adalah TNI Angkatan Udara dari Lanud Halim Perdanakusuma.
“Persiapan kami sudah sangat well prepare sekali semenjak sebulan masa PPKM. Seperti halnya peremajaan golf cart dari mesin hingga pergantian jok. Para pekerja kami, mulai dari staf office hingga caddy, juga sudah di vaksin. Staf di lapangan yang berhadapan langsung dengan pegolf juga diajarkan bagaimana menerapkan SOP untuk para pegolf. Dan penerapan regulasi yang dipersyaratkan oleh APLGI (Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia red.), pun secara ketat diterapkan kepada pegolf yang akan bermain di lapangan kami,” ujar General Manager Royale, Jakarta Chendry Kusmana.
Hal senada juga diungkapkan oleh Event & Sales Marketing Manager Emeralda Golf Club, Elis Sulistyawati. “Of course hanya golfer yang mematuhi peraturan yang ditetapkan, yang bisa bermain di Emeralda. Karena kami concern terhadap prokes yang ketat. Hal ini, tentunya, untuk kenyamanan dan keamanan bersama. Meski resto buka, tetapi pegolf tidak bisa dine-in, mereka all take-away. Bahkan, setiap pengunjung wajib QR code terlebih dahulu, termasuk driver-nya tanpa terkecuali,” ungkap Elis atau lebih akrab disapa Tya, dimana Emeralda akan selalu berkomitmen demi keberlangsungan bisnis golf dapat terus berjalan walau dalam kondisi pandemik saat ini.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal APLGI, Feliks Haryanto, menekankan para pelaku lapangan golf untuk selalu mengedukasi para pegolf terkait penerapan aplikasi PeduliLindungi bagi para pegolf yang ingin bermain golf.
“Saya ingin managemen golf course beserta stafnya selalu mengedukasi bahwa Aplikasi PeduliLindungi harus digunakan dalam rangka untuk menjamin keamanan dan kenyamanan golfer pada saat bermain. Aaplikasi PeduliLindungi ini merupakan syarat dari Kementrian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) agar lapangan golf dapat kembali beroperasi,” tandas Feliks seperti yang dituliskan lewat Whatsapp kepada GolfJoy.
Sejatinya, industry golf tanah air harus terus berhidupan. Namun pula, di masa pandemic virus Covid-19, pelaku industry golf beserta para pegolf wajib mengindahkan segala ketentuan dan peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah. Demi keamanan serta kenyamanan bersama.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal APLGI, Feliks Haryanto, menekankan para pelaku lapangan golf untuk selalu mengedukasi para pegolf terkait penerapan aplikasi PeduliLindungi bagi para pegolf yang ingin bermain golf.
“Saya ingin managemen golf course beserta stafnya selalu mengedukasi bahwa Aplikasi PeduliLindungi harus digunakan dalam rangka untuk menjamin keamanan dan kenyamanan golfer pada saat bermain. Aaplikasi PeduliLindungi ini merupakan syarat dari Kementrian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) agar lapangan golf dapat kembali beroperasi,” tandas Feliks seperti yang dituliskan lewat Whatsapp kepada GolfJoy.
DOWNLOAD E-MAGZ GOLFJOY TERBARU GRATIS!
