FeaturedKomunitas

Meski Cuaca Buruk, WAGC-WAGI World Final Ronde 3 Tetap Lancar

Ronde 3 World Amateur Golfers Championship-World Amateur Golfers Invitational (WAGC-WAGI) Final Dunia terganggu oleh cuaca buruk sejak pagi hari.

Mikey, warga negara Jerman, menghela napas panjang ketika mendengar pengumuman bahwa permainan diundur dari jam 7:45 menjadi 8:15 di Kelab Rahman Putra Malaysia. Tim Jerman hari itu sedang lesu, terlihat jelas dari raut wajah para golfer muda tersebut saat mereka duduk di clubhouse, di saat peserta lain berada di putting green. 

Nicolai, teman Mikey yang berasal dari Denmark, tertawa sedih ketika ditanya oleh media GolfJoy mengenai cuaca dan green speed di hari itu. “Green speed 7 kaki 4 inci, termasuk medium-lambat untuk turnamen. Tapi tidak masalah, aku hanya takut bola hilang.” 

Pagi itu memang hujan di KRPM, dan KRPM adalah club yang sudah terkenal basah bahkan sebelum diguyur hujan. Sang wasit mengumumkan bahwa hilangnya bola di fairway menyebabkan lost ball sepenuhnya. Kecuali bola jatuh ke genangan air sementara, di mana bisa dilakukannya free relief. Alit Jiwandana yang ikut main di hari itu pun mengharapkan dewa keberuntungan berada di pihaknya.

Faktor lapangan menjadi pengaruh besar bagi pertandingan WAGC dan WAGI ini. Skor para pemain bisa terbolak-balik tergantung kepada lapangan yang dimainkan, tetapi mungkin itu menambah karakter dalam pertandingan ini.

Sementara pada malam itu, Lorenzo dari Italia merasa beragamnya umur dari para peserta menjadi hal yang sangat menarik. Katanya, umur bukanlah penentu kemampuan golfer. “Twenty year old versus sixty-two, is not a problem. If you play good, you play good. You play bad, you play bad,” ujar pria yang juga berbagi meja makan dengan tim Indonesia itu.

Tim Indonesia melorot dari peringkat ke-3, menjadi peringkat ke-6 di ronde tiga. Kesulitan lapangan menjadi salah satu faktor skor pemain merah putih yang fluktuatif.

Joyada Nyaris Cetak Eagle
Country Director WAGC Indonesia Joyada Siallagan menceritakan pengalamannya bermain di lapangan Glenmarie Golf Country Club Selangor Malaysia, Kamis 17 November 2022.

“Hari ini di Glenmarie par 5, close to eagle challenge. Ini course yang relatif menyenangkan, dan sesuai karakter saya, fairway bagus, lapangan luas, dan hanya kesulitan di green speed 11 dan terlalu keras, dan permainan terbaik selama 3 hari ini, ini adalah permainan terbaik saya, dan game plan terjaga dan sesuai target, semoga besok hari terakhir di Bukit Permai, yang kebetulan saya ikut di WAGI Team, dan juga partner saya Bapak Fatahangi bermain bagus ,dan kami dari awal udah commit, bermain enjoy dan do the best.”

Ronde Terakhir Hari Ini
Hari ini, Jumat, merupakan ronde terakhir World Final. Semoga Tim Indonesia membuat perbedaan untuk memperbaiki posisinya.

Total 452 orang dari puluhan negara mengikuti WAGC World Final 2022.

World Final WAGC/WAGI yang berlangsung pada 12-19 November ini dimainkan secara simultan di empat lapangan golf yang berbeda, yakni Kelab Rahman Putra Malaysia, Glenmarie Golf & Country Club, Kota Permai Golf & Country Club, dan Kuala Lumpur Golf & Country Club.

Tim dibagi dalam kelompok warna berdasarkan urutan lapangan yang dimainkan.

Tim Indonesia
Merah:
Doddy Sutanto
I Nyoman Jiwandana

Biru:
Salmon Titus Agung
Yoche Helfi Syamsudin

Hijau:
Banteng Eko Purnomo
Baromeus Gosal
Hans Brekelmans
Herry Safarry
Khairiansyah Salman

Kuning:
Antonius Bangun
Fatahangi Daeng
Joyada Siallagan
Mansyur Tampubolon

World Final Results


Media menjadi wadah efektif untuk exposure sponsor turnamen Anda ke audiens. Hubungi golfjoy@yahoo.com untuk peliputan GolfJoy di turnamen Anda.

DOWNLOAD E-MAGZ GOLFJOY TERBARU GRATIS!


https://ironindo.com/


Related posts

Anggota Baru Olympic Golf Club Raih Gelar Juara

Syam

Mania Green Golf Tournament: Jalin Silaturahmi Antar-Stakeholder Industri Pupuk Indonesia

Syam

Dominasi Atlet Pelatnas Tak Terbendung di Kejurnas Golf Amatir 2019

Hasim

Leave a Comment

five × two =