Foto SlideKomunitas

Okto Hidayat Harumkan Nama Indonesia di MercedesTrophy

BAGI para pemilik kendaraan bermerk Mercedes-Benz yang sesekali atau bahkan berulang kali mengikuti babak kualifikasi MercedesTrophy tingkat nasional yang diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia, nama pegolf yang satu ini bukanlah nama yang asing.

Pegolf yang akrab disapa dengan sebutan Okto ini pernah mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah internasional melalui olahraga golf.

Betul bahwa prestasi yang ditorehkannya di olahraga golf memang melalui event yang unsur “branding promo”-nya sangat menonjol. Namun, terlepas dari unsur tersebut, yang jelas pada Oktober 2017 Okto menjadi bagian dari Team Southeast Asia (yang terdiri dari 3 negara yakni Indonesia, Singapura dan Malaysia) yang keluar sebagai pemenang dalam final tingkat dunia MercedesTrophy di Stuttgart, Jerman.

Secara kronologis Okto menceritakan kisahnya kenapa dia menjadi bagian dari Team Southeast Asia kepada GolfJoy: “Pada Maret 2017 saya ikut turnamen Mercedes Trophy dan lolos sebagai finalis. Sebulan kemudian, tepatnya pada April 2017, diadakan Final MercedesTrophy yang berlangsung di Royale Golf Course dan saya merebut posisi di Runner Up Flight C.”

“Indonesia mengirim 7 pegolf untuk ikut kejuaraan MercedesTrophy Asian Final yang berlangsung di Australia. Dari tujuh pegolf Indonesia saya yang lolos maju ke kejuaraan MercedesTrophy World Final yang berlangsung di Stuttgart Jerman pada Oktober 2017.”

Hasilnya?

“Saya merebut posisi Runner Up dan saya memperoleh The Perfect Drive yang merupakan sebuah special kompetisi untuk Drive to The Major … Sedangkan Team Southeast Asia, yang pemainnya berasal dari Singapura, Malaysia dan saya dari Indonesia merebut Mercedes Trophy World Final 2017. Team Southeast Asia mengalahkan tim dari Amerika Latin.

                                                                      **

KETIKA GolfJoy mengonfirmasi tentang keberhasilannya memperoleh The Perfect Drive, Okto langsung menukas bahwa benar dia memang telah berhasil memukul bola tepat di garis tengah miniature line berjalan 16 sentimeter. Dan, berkat keberhasilannya memperoleh The Perfect Drive, “Saya mendapat fasilitas hospitality untuk menyaksikan langsung The Open dan bermain di lapangan Carnoustie Skotlandia – After Event,” Okto, menegaskan.

Ternyata bagi seorang pegolf untuk memperoleh fasilitas hospitality – sebagaimana yang diungkapkan Okto kepada GolfJoy – tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena, Okto harus tampil dalam kompetisi bertajuk Drive to The Major 2018 yang diikuti 32 negara. Event ini berlangsung di Gleneagle Golf Course – lapangan yang pernah dipergunakan untuk menyelenggarakan event Ryder’s Cup 2014.

Dari event tersebut sebanyak 8 pegolf berhasil lolos. “Saya bersyukur karena saya lolos .. Saya waktu itu berada dalam satu flight bersama pegolf dari Swedia, Argentina dan Korea. Dalam event Drive to The Major 2018, saya berhasil mendapat Nearest to The Pin dengan jarak 38 sentimeter.”

“Bagaimana kesan Anda bermain di lapangan golf yang sering dipergunakan untuk menggelar turnamen akbar tersebut?”

“Sudah pasti bahwa hal tersebut adalah sebuah pengalaman yang sangat luar biasa dan tidak bisa dibayar dengan uang … Karena, pada saat saya menjejakkan kaki saya dan menginjak rerumputan yang terhampar di sepanjang fairway dan green .. saya bisa merasakan bagaimana seorang Tiger Wood berjalan di lapangan tersebut,” jawab Okto.

                                                                    **

PEGOLF regular non atlet yang torehan prestasinya mendunia ini nama lengkapnya Okto Hidayat Syahputra, SE lahir pada 9 Oktober 1969 di Kualasimpang – Sumatera Utara. Pengusaha yang bergerak di perkebunan kelapa sawit yang telah dikaruniai 2 (dua) orang putra ini mengenal olahraga golf pada 2008 di Medan.

“Sempat berhenti selama 2 tahun,” ujarnya. “Tapi, sejak 2011 saya aktif Kembali bermain golf. Sampai sekarang,” tambahnya.

Okto beberapa kali tampil dalam turnamen – baik yang berskala lokal, nasional  maupun regional. Selain tampil bersaing dalam Mercedes Trophy, Ayah dari dua orang putra ini juga tampil di ajang kompetisi WAITG – World Amateur Inter Team Golf – yang berlangsung di Malaysia.

“Alhamdullilah saya bisa terus melaju sampai ke final di WAITG. Tapi, enggak berhasil menjuarai event tersebut he he he …,” katanya.

Di akhir perbincangan tertulisnya dengan GolfJoy, Okto Hidayat Syahputra, SE, berharap agar kompetisi High Level harus lebih rutin diselenggarakan di Indonesia. Apa pun bentuk formatnya. Betul bahwa team event sangat berbeda dengan individual event. “Untuk annual event seperti Ryder Cup saya rasa cukup, dan ditambah lagi dengan high level golf turnamen lainnya yang diselenggarakan setiap bulan.”

(Toto Prawoto/Foto: Dokumentasi Pribadi)

DOWNLOAD E-MAGZ GOLFJOY TERBARU GRATIS!

GolfJoy Cover

Related posts

Senayan Golf Club Suguhkan Turnamen Carnival yang Heboh

Hasim

Dua Pegolf Pro Umumkan Pertunangan Saat Off-Season

Tiara

Fella Golf Club Jakarta Sambut Dua Member Baru pada Monthly Tournament di Gading

Hasim

Leave a Comment

2 × two =