FeaturedKomunitas

PB PGI Targetkan Medali Perak & Perunggu di SEA Games Hanoi

Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) menargetkan perolehan medali perak dan perunggu dari pertandingan individu ataupun tim baik putra maupun putri pada ajang SEA Games Hanoi, Vietnam, pada 12-23 Mei 2022, yang sedianya berlangsung pada Mei 2021. Hal ini dikemukakan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PGI Alga Topan dalam acara Webinar GolfJoy-Ironcard dengan tema Menakar Kesiapan Atlet Golf dalam SEA Games 2022.

PB PGI sedang melaksanakan seleksi nasional atlet golf SEA Games Vietnam. Terkait dengan hal ini, Golfjoy bersama Ironcard menggelar webinar bertajuk Menakar Kesiapan Atlet Golf dalam SEA Games 2022 pada Selasa, 15 Februari. Para narasumbernya adalah Joyada Siallagan, CEO Ironcard; Alga Topan, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PGI; Rayhan Abdul Latief, golfer junior; dan Agnes Retno Sudjasmin, peraih medali perunggu nomor beregu di SEA Games Thailand 2007.

Berikut kutipannya:

Joyada Siallagan, CEO Ironcard

Ironcard dan GolfJoy berkomitmen untuk mendukung dan memajukan golf Indonesia. Kami berupaya mencari alternatif agar golf di Indonesia menjadi lebih baik. Salah satunya adalah dengan menggelar webinar rutin ini. Kami mengajak seluruh stakeholder golf Indonesia untuk berkolaborasi tanpa sekat, tanpa batas, demi berkibarnya Merah Putih di mancanegara. Kami berharap tidak ada lagi “like & dislike” dalam mendukung kemajuan prestasi para atlet kita. Semoga brainstorming dari para narasumber menjadi pemicu dan trigger agar golf Indonesia menjadi lebih baik ke depannya.

Alga Topan, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PGI

Pada SEA Games 2019 Filipina kita memang tidak mendapat medali apa pun, tetapi apa yang sudah dilakukan oleh para atlet kita sudah maksimal.  Saya rasa kita semua baik pengurus maupun stakeholder lainnya sudah bisa menerima kegagalan ini karena bagaimanapun kami sudah berjuang hingga titik terakhir.

Dalam persiapan untuk SEA Games 2022 ini kita menghadapi kondisi yang tidak biasa, extraordinary, karena pandemi. SEA Games yang mestinya digelar Mei 2021 harus mundur ke 2022. Kami mencari cara terbaik dalam melakukan pembinaan sekaligus menjalankan prokes. Kami menggelar empat turnamen sebagai seleksi atlet untuk SEA Games. Atas dasar tersebut kita bisa melihat pemetaan atlet Indonesia seperti apa dengan mengundang pemain-pemain terbaik dari pengprov-pengprov yang sudah kita monitor sejauh itu. Baru tahun 2022 ini kami menggelar turnamen dengan menjalankan  prokes yang ditentukan Kemenpora.

Kami tidak hanya memonitar atlet-atlet yang ada di Indonesia, tapi juga atlet kita yang sedang menjalankan studi di Amerika, yang bermain di NCAA dan negara lainnya. Mereka penya kesempatan yang sama. Mereka juga termonitor oleh tim pelatih dan diminta mengirimkan skor mereka selama 12 putaran terakhir. Batas penyerahan skor itu 7 Maret 2022. Pada akhirnya tim inti ini tidak hanya dipilih berdasarkan skor, tapi juga penilaian-penilaian lain.

Berdasarkan evaluasi golf SEA Games dari 2015 sampai 2019 kita menargetkan medali perak dan perunggu baik dari individu maupun tim. Thailand dan Singapura masih mendominasi perolehan emas. Kita akan berupaya semaksimal mungkin mendapatkan medali. Filipina juga merupakan pesaing kuat, terutama di kelas putri, karena SEA Games lalu di Filipina, tim tuan rumah menyapu bersih raihan medali emas.

Nama-nama anggota tim akan difinalisasi (entry by name) pada 12 Maret dengan komposisi 4 putra dan 3 putri.

Untuk try out lapangan biasanya sebulan atau 2 bulan menjelang SEA Games kita mencoba lapangannya. Namun mengingat kondisi  saat ini kita tidak bisa lakukan seperti itu. Paling tidak kita akan mencoba lapangan di Hanoi dengan datang lebih awal 1 minggu sebelum turnamen.

Setelah tim inti ditentukan, kita akan melakukan sentralisasi dan training camp di National Training Center. PB PGI sudah menyiapkan 2 unit apartemen di Pondok Indah sebagai “bubble” protokol kesehatan bagi para atlet.

Rayhan Abdul Latief, golfer junior

Saya cukup optimis untuk lolos seleksi atlet SEA Games, meski saya menyadari para pesaingnya cukup berat. Mereka lebih senior dan berpengalaman di SEA Games. Saya menjalin komunikasi dan sharing dengan rekan-rekan atlet yang lebih senior seperti Naraadjie dan Almay.  Sharing ini penting  karena mereka  sudah berpengalaman di SEA Games sebelumnya. Secara skill dan mental saya sudah siap. Saya main tanpa beban. Menjelang turnamen saya selalu menyiapkan skill dan mental game saya, juga melatih fisik dan psikologinya karena itu semua menentukan keberhasilan permainan.

Agnes Retno Sudjasmin, peraih medali perunggu nomor beregu di SEA Games Thailand 2007

Kami berangkat ke SEA Games 2007 Thailand dengan pikiran fokus untuk satu tujuan: memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Kami fokus untuk target-target per harinya. Kami jelas mendapat support dari para orangtua kami. Mereka ikut ke Thailand untuk memberi semangat bagi anak-anaknya. Suasana saat SEA Games saat itu ”very intense”. Thailand, Malaysia, Filipina adalah lawan-lawan terkuat Indonesia saat itu. Kami ketemu lawan itu-itu juga di pertandingan-pertandingan amatir. Alhamdulillah tim putri dan putra kita meraih perunggu.

Saya berpesan kepada atlet-atlet golf yang akan bertanding di SEA Games tahun ini bahwa harus ada merah putih di dada masing-masing. Kalian harus bangga dengan Indonesia. Never stop chasing your dreams. Jangan menyerah. Practice, practice, practice! Always stay humble.  Hal yang terpenting adalah be honest. Orang-orang akan menghargai kalian. Di golf lawan Anda adalah diri Anda sendiri. Jika Anda bisa mengendalikan diri, itu hebat. Dengan talenta-talenta sekarang, saya yakin kita bisa membawa merah putih lebih jauh lagi.

DOWNLOAD E-MAGZ GOLFJOY TERBARU GRATIS!


Related posts

Incredible Tournament Sukses Digelar di Gunung Geulis

Hasim

Indonesian Junior Golf Premier League #1 Dimulai Hari Ini di Riverside

Hasim

FK PKB PGI Charity Golf Tournament 2022 Donasi Rp 140 Juta

Syam

Leave a Comment

fifteen − 2 =