FeaturedKomunitasLeaderboard

Alfin Sulaiman: Mencari Bibit-Bibit Atlet Golf Nasional melalui Sekolah

Golf tidak hanya merupakan olahraga biasa, tetapi juga olahraga sosial yang melibatkan berbagai kelompok dan kalangan. Golf memainkan peran penting dalam menjaga kesolidan rekan-rekan seprofesi. Hal ini dikemukakan oleh Alfin Sulaiman, 41, seorang pengacara yang mulai aktif bermain olahraga ini sejak pandemi Covid-19. Dengan klub golfnya yang bernama 37/GA dan posisi barunya sebagai Wakil Ketua Bidang Kejuaraan dan Prestasi PB PGI periode 2023-2027 Alfin bertekad untuk turut membantu mencari bibit-bibit atlet golf nasional melalui sekolah-sekolah.

Seperti golfer pada umumnya, Alfin Sulaiman mengenal golf dari orang tuanya yang bekerja dalam bidang oil engineering di perusahaan minyak. Banyak golfer yang muncul dari dunia perminyakan.


“Kita mulai serius bermain golf di tahun 2020 ketika olahraga lain mulai terbatas karena pandemi. Kita memilih golf sebagai olahraga alternatif dan akhirnya kita serius untuk mendalami golf sampai saat ini. Bahkan kita sudah memiliki klub sendiri, Klub 37/GA yang sudah resmi bergabung di PGI dan kebetulan saya sendiri bergabung di pengurusan PB PGI di bawah kepemimpinan Pak Japto [Japto Soerjosoemarno] sebagai Wakil Ketua Bidang Kejuaraan dan Prestasi,” kata Alfin.

Alfin menganggap golf itu sangat menarik karena dibutuhkan kesabaran tinggi untuk mencapai konsistensi.

“Kita bermain bagus hari ini, tapi besoknya walaupun bermain di tempat yang sama, hasilnya bisa sangat berbeda. Inilah menariknya golf. Tentu kita ingin bermain sesuai target yang kita inginkan. Saya mendapat eagle tentu itu sesuatu yang membanggakan. Namun saya belum pernah mendapat hole in one. Mudah-mudahan saya mendapatkannya nanti.”

Golf Jadi Olahraga Favorit Para Presiden AS

Menurut Alfin, golf sangat relevan di pekerjaan yang ia geluti saat ini sebagai pengacara. Golf membutuhkan integritas, kejujuran, kesabaran, ketelitian dan keuletan.

“Golf bukan hanya olahraga biasa, tapi juga olahraga sosial yang di dalamnya tergabung berbagai kelompok, berbagai kalangan,” kata co-founder kantor hukum Arkananta Vennootschap ini.

Menurut Alfin, bahkan hampir 70 persen presiden Amerika Serikat adalah seorang golfer. Ada hubungan yang kuat antara golf dan Gedung Putih, dengan sejarah yang terbentang lebih dari satu abad. 

“Banyak keputusan penting pemerintah AS diciptakan di lapangan golf, bukan di White House. Salah satu presiden AS yang banyak bermain golf sepanjang kepemimpinannya adalah Dwight Eisenhower. Dia bermain 800 kali selama kepemimpinannya,” ujar ayah dari seorang putra dan putri ini.

Klub 37/GA

Klub 37/GA adalah klub golf prestasi yang terdaftar resmi di  PGI DKI. 

“Nama 37/GA dahulu sebenarnya bernama 37/2004 Golf Academy. Maksudnya, 37/2004 kita ambil dari Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Para founder dalam klub 37/2004 ini rata-rata adalah lawyer-lawyer yang bergerak di bidang kepailitan dan PKPU,” kata Alfin.

Ketika pertama kali mengikuti kompetisi yang diadakan PGI DKI yakni Liga Golf Jakarta panitia kesulitan menyebut 37/2004 Golf Academy karena terlalu panjang.

“Akhirnya kita men-tweak untuk men-simple-kan nama kita menjadi 37/GA. Nama ini malah dianggap seram karena dianggap setiap 9 hole kita cuma over satu aja (37). Ya sudah kita aminkan saja,” kata Alfin sambil tertawa.

Alfin berharap 37/GA. bisa turut membantu membangun golf Indonesia. 

“Khususnya kepada para stakeholder kita ingin Indonesia menjadi tujuan wisata golf dunia. Kita tahu Indonesia memiliki banyak lapangan golf tetapi entah kenapa sampai saat ini Indonesia belum menjadi tujuan wisata golf dunia. Kami ingin mempromosikan bahwa golf di Indonesia sangat berkembang. Kita punya lapangan yang banyak dan pemainnya bagus.”

PB PGI memiliki program yang cukup bagus bernama Golf Goes to School. Setiap klub yang ada di masing-masing pengprov/pengkot/pengkab mengenal dan mendata sekolah-sekolah sekitarnya. 

“Dari situ kita mulai mencoba mencari bibit-bibit baru dari sekolah-sekolah yang terdekat dengan klub golf itu berada. Dari 5 atau 10 murid tiap sekolah kita harap ada satu atau dua yang bisa menjadi atlet golf berprestasi seperti Naraajie,” jelas Alfin.

Alfin mengajak para stakeholder untuk menghilangkan citra golf sebagai olahraga mahal.

“Maka kita mengharapkan kerja sama dengan APLGI [Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia] agar kiranya bisa memberikan semacam insentif terhadap junior dan atlet-atlet yang sudah ada supaya tidak terkesan olahraga golf itu mahal. Memang pajak golf itu besar karena itu kita mengajak semua stakeholder termasuk Kementerian Keuangan agar melihat bahwa golf indonesia bisa dikembangkan sehingga kiranya pemerintah bisa memberikan insentif terhadap bisnis golf terutama pemilik lapangan.”

Asosiasi Advokat Indonesia

Alfin kini juga menjabat Ketua Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Jakarta Selatan. Pada awal Juni lalu Alfin bersama AAI Jaksel dan Klub 37/GA sukses menggelar event AAI Gobar ke-6 di Sentul Highlands Golf Club. Tak kurang dari 140 peserta yang terdiri atas para pengacara berpartisipasi di acara ini.


“Asosiasi Advokat Indonesia khususnya AAI Jakarta Selatan mengedepankan golf sebagai pemersatu para advokat dan memberikan kegiatan positif di dalam menjaga kesolidan antar rekan seprofesi sekaligus membangun dunia golf Indonesia melalui AAI Gobar,” kata Alfin.

Pengagum Akshay Bhatia

Setiap golfer pasti memiliki golfer idola. Umumnya pegolf top seperti Rory McIlroy, Tiger Woods, atau lainnya dijadikan idola. Namun, Alfin justru mengidolakan golfer yang kurang terkenal seperti Akshay Bhatia, seorang mantan bintang junior di Amerika Serikat.

Alfin Sulaiman mengagumi Akshay Bhatia, pegolf Amerika keturunan India usia 21 tahun yang bermain di Korn Ferry Tour, liga pengembangan milik PGA Tour. Bhatia menorehkan banyak prestasi di masa juniornya.

“Saya menyukai swing-nya dan saya mengagumi gurunya, George Gankas. Kalau kita lihat di YouTube, Gankas menjadi patron baru dalam teknik memukul bola golf. Dia mengedepankan Modern Golf Swing Theory yang diterapkan Bhatia dalam menjuarai turnamennya,” tambah Alfin.

Alfin berharap Akshay Bhatias menjadi inspirasi bagi para atlet muda Indonesia dalam menggapai mimpi-mimpi mereka.


Hubungi golfjoy@yahoo.com untuk peliputan GolfJoy di event Anda.

DOWNLOAD E-MAGZ GOLFJOY TERBARU GRATIS!


https://ironindo.com/

Related posts

Scottie Scheffler Tambahkan Memorial ke Daftar Kemenangan Hebatnya di 2024

Hasim

Turnamen Golf Spirit Porisman XI Digelar Seru di Halim 1

Hasim

Harris English Menangi Travelers Championship lewat Playoff 8 Hole

Hasim

Leave a Comment

two × five =