DALAM perbincangan bersama pengamat golf Uke Widarsa menjelang pertandingan di round #3 atau hari terakhir perebutan medali emas, perak dan perunggu di Divisi Putra dan Divisi Putri PON XXI 2024, Media GolfJoy menyinggung masalah bahwa “tinggal selangkah” lagi para pegolf yang nama mereka tertulis di leader board — baik di Divisi Putra maupun Divisi Putri — akan berjaya untuk berkontribusi bagi daerah asal mereka masing-masing.
Ternyata ungkapan tersebut terbukti benar, sehingga Uke berdecak kagum dan sangat mengapresiasi semangat para pemain sejak round #1, round #2 dan round #3 final pada Sabtu (14 September 2024) kemarin, yang berlangsung di Royal Sumatera Golf Club dengan hasil positif di mana para pegolf yang namanya tertulis di leader board berhasil menyumbang medali kepada kontingen mereka masing-masing berupa medali emas, perak dan perunggu.
Perjuangan mereka sejak round #1 hingga round #3 final benar-benat all out untuk menjaga performance masing-masing, dan recovery permainanan mereka pun berbanding lurus dengan penerapan game plan yang mereka terapkan.
Hal tersebut bisa dilihat, disimak dan dicermati dari score yang mereka bukukan. Contohnya Gabriel Hansel Hari (DKI). Round #1 dia mencetak 69 pukulan. Tapi, deposit score Gabriel berkurang karena dia mencetak 71 pukulan atau 2 over di round #2.
Akan tetapi di round #3 final Gabriel mencetak 68 pukulan atau 4 under, sehingga dengan total score 208 pukulan (69-71-68) atau -8, pegolf asal DKI Jakarta tersebut merebut medali emas.
Sedangkan Mochtar (Kaltim), yang pada round #1 mencetak 70 pukulan dan di round #2 mencetak 68 pukulan, di round #3 final kemarin drop permainannya dengan mencetak score 75 pukulan.
Dengan total score yang dibukukannya selama tiga hari berturut-turut berjumlah 213 pukulan (70-68-65) atau 3 under, Mochtar, bercerita kepada Media GolfJoy bahwa di round #3 dirinya benar-benar merasa berada di bawah pressure kompetitor-nya, dan akhirnya dia harus puas berada di posisi kedua dengan merebut medali perak.
Sementara Asa Najib Bhakti (Sumut) yang pada round #1 mencetak 69 pukulan, pun mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh Mochtar, karena di round #2 Najib mencetak 73 pukulan. Tapi, di round #3 Najib berhasil me-recovery permainannya dan mencetak 72 pukulan atau even par.
Sehingga dengan total score sebanyak 214 pukulan (69-73-72) atau 1 under, Najib berada di posisi ketiga dengan menyumbang medali perunggu dari cabor golf untuk Kontingen Sumatera Utara.
CONFIDENT
Dalam olah raga apa pun apalagi di golf yang “musuh”-nya adalah diri si pegolf itu sendiri — kalau yang namanya kepercayaan terhadap diri sendiri “goyah” — jangan harap hasil yang diperoleh akan terwujud seperti yang diharapkan.
Akan tetapi hal tersebut sama sekali tidak terlihat dalam diri Vera Permata Rosada, karena pegolf putri asal Sumatera Utara tersebut tampil sangat confident selama tiga hari berturut-turut.
Round #1 dia mencetak 73 pukulan, round #2 mencetak 72 pukulan atau even Par, dan puncak penampilan Vera terjadi di round #3 ketika pegolf putri asal Sumut tersebut mencetak score 67 pukulan (!) — setelah dia, perlahan tapi pasti, berhasil me-recovery permainannya — sehingga dengan total score 212 pukulan (73-72-67) atau 4 under Vera berhasil merebut medali emas.
Di urutan kedua Divisi Putri PON XXI 2024 nomor individu ditempati Kristina Natalia Yoko. Pegolf DKI Jakarta yang untuk kedua kalinya tampil di PON yakni 2016 di Jawa Barat dan 2024 di Sumatera Utara, pada round #1 mencetak 72 pukulan, round #2 dengan 73 pukulan, dan di round #3 final mencetak 71 pukulan; Akhirnya, dengan total score 216 pukulan (72-73-71) atau even Par Yoko meraih medali perak.
Terlepas dari masalah bahwa penampilan Yoko pada PON 2024 jauh berbeda dengan penampilannya saat dia untuk pertama kalinya tampil bersaing di ajang PON 2026 lalu, yang jelas — seperti halnya Vera Permata Rosada — Meva Helena Schmit (Bali) pun tampil sangat percaya diri sejak hari pertama Kamis (12 September 2024) hingga hari ketiga final Sabtu (14 September 2024).
Dengan total score 222 pukulan di mana pada round #1 mencetak 75 pukulan, round #2 dengan 73 pukulan, dan round #3 74 pukulan, akhirnya Meva Helena Schmit merebut medali perunggu dengan score 6 over.
Keberhasilan Meva merebut medali perunggu nomor perorangan di ajang PON XXI 2024 yang berakhir kemarin di Royal Sumatera Golf Club, disambut dengan penuh suka cita oleh Jurry Soerjo Wiharko selaku pembina di Pengrov PGI Bali.
TIDAK FIT 100 PERSEN
Dalam perbincangan bersama Media GolfJoy, menyatakan bahwa pihaknya atas nama Kontingen Golf PGI Bali sangat bangga, karena Meva berhasil memperoleh medali perunggu dengan kondisi yang sangat penuh ketegangan.
“Meva berhasil menenangkan diri dalam 4 hole terakhir sehingga akhirnya dapat meraih hasil 6 over par selama tiga hari pertandingan,” papar Jurry Soerjo Wiharko.
“Padahal kondisi fisik Meva juga tidak seratus persen fit. Namun demikian usaha pantang menyerah Meva yang didampingi pelatih Gde Kurniawan akhirnya membuahkan hasil manis bagi PGI Bali,” tambah Jurry Soerjo Wiharko, menegaskan.
Hari ini dan besok para pegolf dari 23 provinsi di Indonesia yang tampil bersaing dalam PON XXI 2024, kembali turun ke lapangan membawa nama daerah atau provinsi mereka masing-masing di nomor Foursome Putra dan Putri.
JUARA PERORANGAN PUTRA-PUTRI
Perorangan putra posisi pertama Hansel (DKI) -8, kedua Mochtar (Kaltim) -3, dan posisi ketiga Asa Najib Bhakti (Sumut) -1.
Perorangan putri posisi teratas Vera Permata Rosada (Sumut) -4, kedua Kristina Natalia Yoko (DKI) Par, dan posisi ketiga Meva Helena Schmit (Bali) +6.
JUARA BEREGU PUTRA-PUTRI
Beregu putra posisi teratas DKI (emas), kedua Sumatera Utara (perak), dan posisi ketiga Kaltim (perunggu).
Beregu Putri posisi teratas DKI (emas), posisi kedua Sumut (perak), dan posisi ketiga Jabar (perunggu).
Akankah para pegolf, baik putra maupun putri yang berjaya di nomor perorangan akan mengulang sukses di nomor Foursome yang mulai dipertandingkan hari ini Minggu (15 September 2024) dan besok Senin (16 September 2024).
Kita tunggu saja hasilnya.
Penulis Toto Prawoto
Foto Dokumentasi
