FeaturedKomunitasTokoh & Golf

Profil Randy & Bianca, Juara Intercollegiate Golf Series #1

Penampilan kedua pegolf ini, Randy Arbenata Mohamad Bintang (18 Tahun) dan Bianca Naomi Laksono (16 Tahun) di ajang turnamen Intercollegiate Golf Series Series #1 yang berlangsung di Damai Indah Golf – PIK Course pada 23-25 November 2021, patut diacungi jempol.

Pasalnya di tengah “sepi”-nya turnamen berbasis prestasi di negeri ini — akibat adanya pandemi Covid – 19 yang melanda dunia — baik Randy maupun Bianca benar-benar tampil all out sejak ronde pertama hingga ronde ketiga (final).

Padahal seperti kita tahu dalam ajang kompetisi Intercollegiate Golf Series #1 yang terselenggara atas kerjasama Ciputra Golfpreneur Foundation (CGF) dan Himpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (HIMPUNI) tersebut, para pegolf junior yang terdiri dari 17 pegolf putra dan 12 pegolf putri — sesuai dengan ketentuan panitia penyelenggara — mereka tidak didampingi caddy dan tidak diperkenankan menggunakan club car. Seluruh peserta yang bersaing dalam event Intercollegiate Golf Series #1 (yang mendapat sanction dari PB PGI dan Asian Junior Golf Tour/AJGT) tersebut, harus berjalan kaki selama tiga hari berturut-turut.

Selain itu mereka juga harus selalu siap menghadapi teriknya matahari serta tiupan angin kencang yang “menghambat” laju bola mereka masing-masing.

Akibatnya, Randy, yang pada ronde pertama dan kedua tampil konsisten sekaligus memimpin di tempat teratas di Kelas A Putra, pada ronde ketiga justru menurun performancenya.

Meskipun pada ronde terakhir (final) bermain over, Randy, yang aktif bermain golf sejak masih berusia 8 tahun, itu tetap berhak atas gelar juara Best Gross Over All dengan total skor 217 (73-69-75) +1. Karena, secara keseluruhan total skor yang dibukukan oleh mahasiswa President University semester 1 tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan Rayhan Abdul Latief yang membayanginya sejak ronde pertama dengan total skor 220 (77-70-73) +4.

Apa yang dialami Randy berbeda dengan Bianca. Karena, siswi SMA Labschool Rawamangun – Jakarta Timur tersebut, yang pada ronde pertama dan kedua berada di bawah Rayi Geulis Yulandari, pada ronde terakhir (final) justru menyodok ke posisi teratas dan merebut gelar Best Gross Overall dengan total skor 225 (79-73-73) +9. Dengan demikian Bianca
untuk pertama kalinya merebut sejak dia mengenal olahraga golf pada usia 8 tahun.

SENANG & BERSYUKUR

Baik Randy maupun Bianca mengaku senang sekaligus bersyukur karena sudah lama tidak ada kegiatan turnamen prestasi terutama dan khususnya yang ditujukan bagi pegolf junior negeri ini.

Meskipun “sepi turnamen prestasi” bukan berarti kedua pegolf ini tidak pernah latihan sama sekali.

Randy, yang tak lain adalah murid dari Benny Kasiadi, dalam kondisi pandemi yang melanda negeri kita saat ini, tetap berlatih seminggu 4 kali: 2 kali latihan sendiri dan 2 kali latihan bersama sang pelatih, Benny Kasiadi.

“Kalau latihan di Driving Range, saya latihannya di Driving Range Jababeka. Untuk main di lapangan bersifat random saja. Tapi saya paling sering turun di lapangan Palm Springs Karawang,” katanya.

Sementara, Bianca, yang dilatih oleh Kim Jung Han dan Ditya Novianto — biasa berlatih di driving range dan turun ke lapangan seminggu lima kali. Dan, Bianca lebih sering bermain di Jakarta Golf Club (JGC) Rawamangun.

Dua pegolf yang masih berstatus mahasiswa dan pelajar ini mengaku bahwa mereka berdua harus pandai-pandai mengatur waktu agar tugas dan tanggungjawab mereka terhadap segala aspek yang berhubungan dengan masalah “akademis” dan “non akademis” tidak saling “bertabrakan”.

Randy memberikan contoh: ” Kalau ada tugas kampus di pagi hari, latihan golf saya lakukan di siang atau sore hari. Demikian juga sebaliknya, kalau ada tugas kampus di siang atau sore, saya latihan golfnya pagi,” katanya.

“Mungkin untuk sekolah, saya sedikit kewalahan untuk mengatur waktu antara belajar dengan latihan,” ujar Bianca seraya menambahkan bahwa tugas dia di sekolah saat ini lumayan banyak, dan dia harus pandai-pandai membagi waktu.

Bianca menegaskan bahwa dia berusaha untuk dapat mengimbangi antara golf dan pelajaran sekolah — walaupun di SMA Labschool Rawamangun, Jakarta, ada nilai rata-rata.

PEMAIN IDOLA

Seperti pegolf junior pada umumnya, baik Randy maupun Bianca, juga memiliki pegolf yang mereka idolakan. “Pemain golf idola saya Collin Morikawa,” kata Randy, singkat-padat dan lugas — tanpa memaparkan panjang lebar siapa sebenarnya pegolf yang diidolakannya tersebut.

“Pegolf idola saya adalah Lydia Ko,” sahut Bianca. “Alasan saya mengidolakan Lydia Ko, karena saat itu saya melihat saat dia umurnya masih 17 tahun dan menjadi juara dunia. Sejak itu saya mulai serius bermain golf,” tambah Bianca, menegaskan.

Di akhir perbincangan peraih gelar juara Best Gross Over All di ajang Intercollegiate Golf Series tersebut, berharap agar olahraga golf di Indonesia bisa lebih berkembang terutama di kalangan pegolf junior. Karena pada kenyataannya memang banyak sekali pemain yang baik, namun ada beberapa hal yang menghalangi mereka misalnya keluarga dan sekolah.

“Untuk saya, sebagai siswa, saya berharap sekolah-sekolah di Indonesia bisa memberi kelonggaran dan benar-benar support siswa yang ingin berprestasi di dunia non akademik seperti golf,” kata Bianca Naomi Laksono. “Karena golf, menurut saya merupakan kegiatan yang positif dan bisa membantu kita belajar banyak hal di luar pelajaran sekolah,’ tambahnya.

Apa yang diharapkan Bianca, lambat atau cepat, bakal menjadi kenyataan. Pasalnya, melalui event Intercollegiate Golf Series yang merupakan kalaborasi Ciputra Golfprenuer Foundation dan HIMPUNI para pegolf berprestasi di Indonesia akan mendapat kemudahan jika mereka akan melanjutkan study ke perguruan tinggi — baik swasta maupun negeri — yang tergabung dalam HIMPUNI.

(Tulisan & Foto Toto Prawoto)

DOWNLOAD E-MAGZ GOLFJOY TERBARU GRATIS!


GolfJoy Cover

Related posts

Scottie Scheffler Pertahankan Gelar Pemain Terbaik PGA Tour

Hasim

Bukit Darmo Golf Rayakan Ulang Tahun & Hari Pahlawan dengan Turnamen

Hasim

Pegolf Malaysia Cetak -6 di Round 1 IAGC IAGOT #8

Syam

Leave a Comment

two × 4 =