FeaturedKomunitas

Rayhan & Elaine Berjaya di International Amateur Golf Championship 2024

DENGAN penampilan yang sangat konsisten dan percaya diri sejak round #1 hingga round #3, akhirnya dua pegolf tuan rumah berjaya pada MedcoEnergi Pondok Indah International Amateur Golf Championship 2024 di Pondok Indah Golf Course Jakarta 16-18 Juli. Mereka mengungguli pegolf dari Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Jepang, Malaysia, Myanmar, Srilanka dan India. 

Memang betul bahwa Elaine Widjaja selama tiga hari berturut-turut membukukan total skor +3, namun para kompetitornya di Divisi Ladies event MedcoEnergi Pondok Indah IAGC 2024 seperti Rayi Geulis Zullandari yang membukukan skor +8, Bianca Naomi Amina Laksono +11, Natalia Damaria Rim +12 dan Fausta Bianda +17, tidak mampu mengambil alih pimpinan klasemen yang telah ditorehkan oleh Elaine Widjaja sejak round #1, round #2 dan round #3 final MedcoEnergi Pondok Indah IAGC 2024 yang berakhir pada Kamis (18 Juli 2024) di Pondok Indah Golf Club.

“Saya sangat bersyukur karena cuaca hari ini tidak terlalu terik yang membuat game plan yang saya terapkan berjalan seperti yang saya harapkan, Om,” kata Elaine Widjaja.

Pada final round, pegolf putri asal Kota Semarang, Jawa Tengah tersebut, bermain dari Tee #1 pada pukul 06.35 bersama rekan satu pairing di group ke tiga yakni Rayi Geulis Zullandari dan Bianca Naomi Amina Laksono.

Walaupun  ketiga pegolf putri tersebut sudah saling mengenal, namun Elaine merasa bahwa yang namanya pressure tetap ada dan tidak mungkin bisa dielakan.

“Aku bermain lepas saja, Om, sejak hari pertama sampai hari terakhir final hari ini,” ujar Elaine yang, sejak round #1 hingga round #3 leading dengan deposit skor yang “berkurang” dan “bertambah”.

Skor yang sama pun dibukukan oleh Rayi Geulis Zullandari. Akan tetapi pada round #3 final — sebagaimana yang disampaikan oleh pak Erwin, ayahanda Rayi kepada Media GolfJoy — putrinya yang sekarang kuliah di Fakultas Teknik Sipil UNPAR tersebut, sedang kurang fit kondisi kesehatannya.

MEMBUAT JANTUNG “DEGDEG”-AN

Sementara penampilan Rayhan Abdul Latief pada round #3 final MedcoEnergi Pondok Indah IAGC 2024, justru membuat jantung para penonton yang menyaksikan secara langsung event tersebut berdegup kencang atau “degdeg”-an.

Pasalnya, para penonton yang menunggu di hole 18 dan memantau penampilan Rayhan hole by hole melalui situs gtscore dari screen smart phone mereka masing-masing, menyimak secara seksama bahwa penampilan Rayhan terutama dan khususnya di 9 hole pertama berhasil “disalip” oleh Jonathan Xavier Hartono. 

Awalnya Jojo mampu mengimbangi total skor yang telah dibukukan oleh Rayhan pada round #1 dan round 2. Bahkan Jojo di hole-hole berikutnya (masih di first nine) berhasil mengambil alih pimpinan klasemen sementara dari Rayhan.

Meskipun berada dalam pressure yang sangat “menekan” dirinya, namun Rayhan — perlahan tapi pasti — berhasil me-recovery permainannya dan kembali menyamai skor yang telah dikemas oleh Jonathan Xavier Hartono. 

Sehingga, para penonton yang hadir dan mereka menunggu dengan setia di sekitar hole 18, ada di antara mereka yang “nyeletuk”: Jangan-jangan pemenangnya akan ditentukan lewat play off, nih …

Betul bahwa babak tanding ulang atau play off untuk menentukan apakah Rayhan ataukah Jojo yang akan merebut The Champion dalam event tersebut, memang tidak menjadi kenyataan.

Karena, di tiga hole jelang finish yakni di hole 16, 17 dan 18, Rayhan yang tampil impresive di round #1 dan round #2 “menemukan” kembali irama permainannya seperti yang terjadi di hole #1 yakni menyerang dan terus menyerang(!), yang membuat Jojo terdesak.

Bahkan di detik-detik terakhir terutama dan khususnya di hole #17, bola second shoot Rayhan on the green di hole #18 sementara pukulan bola Jojo melebar jauh dan jatuh di fairway hole #1 Pondok Indah Golf Club.

Akhirnya, dengan ketenangan yang sangat luar biasa tenang, Rayhan Abdul Latief pada round #3 final MedcoEnergi Pondok Indah IAGC 2024 berhasil menambah deposit skornya dengan 2 under, sehingga dengan total skor 139 pukulan (69-70-70) atau 7 under Rayhan merebut gelar juara! 

Jonathan Xavier Hartono, yang akrab dipanggil dengan sebutan Jojo, pun patut diapresiasi karena selain membayang-bayangi Rayhan Abdul Latief di first nine, Jojo juga bisa membuat degup jantung para penonton “degdeg”-an.

Dengan total skor 211 pukulan (72-69-72) atau 5 under, Jojo berada di peringkat kedua, disusul Asa Najib Bhakti di peringkat ketiga dengan skor 3 under, Dana Dana dengan 2 under di peringkat empat, dan Gabriel Hansel Hari di peringkat 5 dengan 1 under serta Randy Arbenata M Bintang di peringkat 6 dengan even Par.

PENDAMPINGAN SANGAT PERLU

Keberhasilan Rayhan Abdul Latief sebagai juara MedcoEnergi Pondok Indah IAGC 2024 disambut gembira oleh Ketua Pengprov PGI Sumatera Utara, Ichsan Hakim Batubara.

Terlepas dari masalah bahwa Rayhan pada PON mendatang akan mewakili Sumatera Utara, yang pasti Ketua Pengprov PGI Sumut sangat menghargai terhadap pendampingan yang dilakukan oleh para orangtua pegolf, “Yang rata-rata atau kebanyakan memang masih berusia belasan tahun,” selanya, “sehingga mereka masih perlu didampingi oleh para orangtua mereka masing-masing,” lanjut Ichsan Batubara.

Ichsan Batubara (kiri) berbincang dengan Ketua Pengprov PGI Jabar Sirod Zudin

Selain itu, kata Ketua Pengprov PGI Sumut lebih jauh, pengurus juga perlu ikut mendampingi atlet binaannya. “Hal ini bukan lantaran Rayhan adalah pegolf binaan kami. Bukan sama sekali .. Tapi, pendampingan itu menurut kami sangatlah penting agar kepercayaan diri mereka tetap terjaga selama mereka tampil mewakili diri mereka sendiri, klub dan atau asosiasi golf tempat mereka bernaung,” papar Ichsan Batubara.

Apa yang disampaikan Ketua Pengprov PGI Sumut benar adanya, dan Rayhan adalah salah satu pegolf masa depan yang selalu didampingi oleh Ayah dan Ibunya setiap kali tampil dalam event berskala nasional, regional dan internasional terutama dan khususnya yang diselenggarakan di Tanah Air yang memperoleh sanction body dari Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI

Akan tetapi, sejak ayahanda Rayhan Abdul Latief meninggal dunia, pegolf bertalenta tersebut lebih dari tiga bulan absen tampil dalam turnamen golf — bahkan dia mengurungkan niatnya untuk melanjutkan studinya di Australia. 

Kini pegolf berkulit hitam yang fasih berbahasa Jawa, Indonesia dan Inggris yang murah senyum itu telah come back dan selalu didampingi oleh ibundanya setiap kali dia tampil dalam turnamen.

Menjawab pertanyaan terkait dengan keberadaannya sebagai salah satu pegolf yang akan memperkuat tim golf Sumatera Utara pada PON yang akan datang, secara tegas Rayhan menyatakan akan berusaha tampil sebaik mungkin agar bisa merebut medali di setiap nomor yang dipertandingkan yakni nomor individu, beregu, foursome dan mix foursome. 

“Semoga aku dan teman-teman anggota tim golf PON Sumut bisa merebut medali di setiap nomor yang akan datang, Om, dan sangat bersyukur kalau bisa menyumbang medali emas untuk kontingen Sumatera Utara,” kata Ryan Abdul Latief. 

Ketika pertanyaan yang sama ditujukan  kepada Elaine Widjaja, pegolf putri kelahiran Kota Semarang – Jawa Tengah itu, secara jujur mengungkapkan bahwa bulan depan dia akan berangkat menuju Amerika Serikat untuk melanjutkan studi di University of Florida, karena dia mendapat beasiswa dari salah universitas ternama di Negara Paman Sam tersebut. 

“Bulan Desember aku balik liburan ke Indonesia, Om, jadi kemungkinan besar aku tidak bisa tampil di PON,” kata Elaine Widjaja, menegaskan. 

Liputan dan foto Foto Prawoto – videografi Hasimsyah

Related posts

Justin Thomas Pimpin 1 Pukulan di US Open

Hasim

Turnamen Smartscore Digital Cup Version 2.0 Sukses Digelar di Gading Raya

Hasim

Inilah Statistik 30 Pegolf Tour Championship

Hasim

Leave a Comment

one × 5 =