Diakui atau tidak, era teknologi informasi yang sangat pesat dan canggih seperti sekarang ini, membuat kita warga +62 terutama dan khususnya para penggemar dan pecinta olahraga golf, dapat mengikuti apa yang terjadi di pesta olahraga bangsa-bangsa Asia Tenggara (dikenal dengan SEA Games) XXXII yang berlangsung di Kamboja.
Bahkan kita, di Tanah Air, ikut “dag dig dug” juga jantung kita saat menyimak score yang dibukukan oleh para pegolf, baik yang tergabung di tim putra maupun tim putri, yang tampil mewakili bangsa dan negara dalam annual multi event yang berlangsung di Kamboja tersebut, yang berakhir pada 15 Mei 2023.
Meskipun kita tahu bahwa golf adalah olahraga yang sulit diprediksi hasil akhirnya, namun warga +62 dari Sabang hingga Merauke — terutama dan khususnya mereka yang tidak GapTek dan menyimak event tersebut melalui medsos — berharap tim golf putri kita yang melaju ke final di SEA Games XXXII Kamboja melawan tim putri Thailand dapat merebut medali emas.
Kenapa? Karena, bila tim golf putri Indonesia dalam SEA Games kali ini (yang terdiri dari Kristina Natalia Yoko, Holly Victoria Halim dan Elaine Widjaja) berhasil merebut medali emas, itu artinya merupakan medali emas ketiga dalam sejarah keikutsertaan pegolf putri kita di kancah persaingan SEA Games.
Pasalnya, pada SEA Games 2001 di mana negeri jiran kita Malaysia menjadi tuan rumah, tim golf putri Indonesia yang terdiri dari Retno Purwandari, Ani Iman dan Titi Puryanti untuk pertama kalinya mempersembahkan medali emas dari cabor golf untuk Kontingen Indonesia.
Dan, sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada 2011 ketika Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games XXVI yang diselenggarakan di Jagorawi Golf Club, tim golf Indonesia yang terdiri dari Tatiana Wijaya, Juriah (Juju) dan Ika Woro — untuk kedua kalinya tim golf putri kita berhasil merebut medali emas.
Selain tim golf putri kita berhasil mempersembahkan medali emas untuk Kontingen Tuan Rumah (Indonesia) dari nomor beregu, Tatiana Wijaya juga berhasil merebut medali emas di nomor individu.
WAJAR
Sehingga menjadi sesuatu yang sangat wajar apabila banyak di antara penggemar dan pecinta olahraga golf di Tanah Air berharap agar Kristina Natalia Yoko, Holly Victoria Halim dan Elaine Widjaja berhasil merebut medali emas di final versus Thailand.
Karena, apabila hal tersebut menjadi kenyataan, itu adalah emas ketiga dalam sejarah keikutsertaan timnas golf putri Indonesia yang nyaris tidak pernah absen sejak pesta olahraga bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara tersebut digelar 32 tahun yang lalu.
Tapi, apa pun hasil yang diperoleh timnas golf Indonesia, baik putra (medali perunggu) maupun putri (medali perak) di arena SEA Games kali ini, tetap patut kita apresiasi. “Karena, para generasi millenial tersebut, telah berjuang demi Sang Saka Merah Putih .. Dan kontribusi mereka pun terhadap bangsa dan negara jangan dipandang dengan sebelah mata ..,” kata Dian Mariyun – KaBid Pertandingan Pengprov PGI Jawa Barat.
“Bagaimanapun mereka telah berjuang tanpa kenal lelah dan putus asa .. Ibaratnya Rayhan Abdul Latief, Jojo, Yoyo dan Randy Arbenata Mohamad Bintang yang tergabung di tim putra, telah berjuang sampai titik darah penghabisan,” kata Dian Mariyun yang, dalam kepanitiaan SEA Games XXVI 2011 (INASOC) di Jagorawi Golf Club menjabat sebagai Liaison Officer cabor golf, mengakhiri obrolan singkatnya bersama Media GolfJoy.
Tulisan Toto Prawoto
Foto Dokumentasi PB PGI
Hubungi golfjoy@yahoo.com untuk peliputan GolfJoy di event Anda.
DOWNLOAD E-MAGZ GOLFJOY TERBARU GRATIS!
