Rory Hie menorehkan sejarah saat menjuarai Classic Golf and Country Club International Championship, Minggu (15/9). Ini merupakan kemenangan pertama bagi Rory di turnamen Asian Tour. Rory menang wire to wire setelah memimpin sejak putaran pertama, mencatatkan skor 64, 68, 67 dan 68 untuk mengunci perolehannya dengan raihan 21 under par 267. Dengan kemenangan ini, Rory berhak atas hadiah uang senilai 54 ribu dolar AS.
Bermain tanpa bogey, Rory menunjukkan ketenangannya saat mengawali putaran hari ini dengan birdie. Dia terus menunjukkan permainan apiknya dan membukukan tiga birdie beruntun di sembilan hole kedua.
Baca juga: Rory Hie Pertahankan Keunggulan di India Classic
“Puji Tuhan, saya akhirnya menjadi juara Asian Tour. Banyak pemain bagus yang tidak pernah, atau belum pernah menang. Dan tidak tahu apakah saya layak. Saya hanya senang ini semua terjadi,” kata Rory seperti dikutip dari Asian Tour.com.
“Saya melakukan putt seperti juara hari ini. Saya pikir itu yang membuatnya berbeda. Saya hampir bisa memasukkan semua putt . Tanpa bantuan Lawrie (pelatih timnas Indonesia) saya tidak mungkin bisa melakukan ini semua, sama sekali tidak.”
“Saya begitu gugup memasuki putaran hari ini, sedikit gemetar bahkan saat di driving range. Tapi saya bisa kembali fokus dan akhirnya setelah membuat birdie di hole 15 saya tahu saya sudah unggul dua pukulan, dan saya merasa sulit mengontrol emosi saya.”
“Saya tahu yang saya butuhkan hanya membuat par . Dan saya membuat penyelamatan bagus di hole 17, dan itu sungguh luar biasa. “
“Saya ingin mendedikasikan kemenangan ini untuk Arie Irawan yang telah meninggalkan kita. Saya merasa seperti kami berjuang bersama sebagai pemain pro, dan sayangnya dia tidak berhasil hingga sejauh ini. Saya yakin doa bangga melihat saya sekarang ini, kami memang teman baik.”
Kemenangan pegolf berusia 31 tahun ini memberikan angin segar bagi dunia golf tanah air. Rory berhasil mensejajarkan namanya dengan Kasiadi, yang pernah menjadi juara Indonesia Open, yang merupakan turnamen level regional Asia, pada tahun 1989 silam. Sebelumnya, di level Asian Development Tour (ADT), George Gandaranata juga pernah menyabet juara di PGM Langkawi Championship pada 2016.
Pemain Indonesia lainnya, Danny Masrin yang juga bertanding di Classic Golf and Country Club International Championship finis ties di posisi 57 bersama empat pegolf lainnya, yakni Yuvraj Singh Sandhu dan Manu Gandas asal India, Gregory Foo dari Singapura dan Narutoshi Yamaoka dari Jepang, dengan raihan 2 under par 268.
[Sumber & Foto : Asian Tour]